Kamis, 01 Mei 2014

INTERAKSIONISME SIMBOLIK, GEORGE HERBERT MEAD dalam buku teori sosiologi MODERN_ GEORGE RITZER & DOUGLAS J. GOODMAN

BIOGRAFIS G.H. MEAD
Sejarah Teori Interaksionisme Simbolik tidak bisa dilepaskan dari pemikiran George Harbert Mead (1863-1931). Mead lahir di Hadley, satu kota kecil di Massachusetts. Karir Mead berawal saat beliau menjadi seorang professor di kampus Oberlin, Ohio, kemudian Mead berpindah pindah mengajar dari satu kampus ke kampus lain, sampai akhirnya saat beliau di undang untuk pindah dari Universitas Michigan ke Universitas Chicago oleh John Dewey. Mead dikenal sebagai ahli sosial psikologi untuk ilmu sosiologis. Mead menetap di Chicago selama 37 tahun, sampai beliau meninggal dunia pada tahun 1931.

IDE-IDE GEORGE HERBERT MEAD
Prioritas SosialMead selalu memberikan prioritas pada kehidupan sosial dalam memahami pengalaman sosial. Mead menerangkan dari sudut psikologi sosial, bahwa keseluruhan (masyarakat) adalah lebih dulu daripada bagian (individual), bukan bagian lebih dulu daripada keseluruhan.
Dan bagian itu diterangkan dari sudut pandang keseluruhan, bukan keseluruhan yang diterangkan dari sudut pandang bagian atau bagian-bagian.
 Keseluruhan sosial mendahului pemikiran individual baik secara logika maupun secara temporer. Individu yg berpikir dan sadar diri adalah mustahil secara logika tanpa didahului adanya kelompok sosial. kelompok sosial muncul lebih dulu, dan kelompok sosial menghasilkan perkembangan keadaan mental kesadaran diri. 

Tindakan
Menurut Mead dalam menanggapi stimulus kita membayangkan stimulus sebagai sebuah kesempatan atau peluang untuk bertindak, bukan sebagai paksaan atau perintah.
 Mead mengidentifikasikan empat basis dan tahap tindakan yang saling berhubungan, keempatnya saling berhubungan secara dialektis, yaitu impuls,persepsi, manipulasi, dan konsumasi.Manusia tidak sama dengan hewan,,,,,

(1). Impulsdorongan hati yg meliputi stimulasi atau dorongan spontan yg berhubungan dengan alat indera dan reaksi aktor terhadap rangsangan, serta kebutuhan untuk melakukan sesuatu terhadap rangsangan itu. Example, rasa lapar. Disni mannusia lebih besar kemungkinan untuk memikirkan reaksi yg tepat terhadap rasa lapar, mis. Makan sekarang atau nanti. Bahkan manusia tidak hanya mempertimbangkan situasi kini, juga pengalaman masa lalu dan mengantisipasi akibat dari tindakan di masa depan.

(2). Persepsi

Aktor menyelidiki dan bereaksi terhadap rangsangan yg berhubungan dgn impuls, yaitu rasa lapar dan berbagai alat yg tersedia untuk memuaskannya. Manusia mempunyai kapasitas untuk merasakan dan memahami stimuli melalui pendengaran, senyuman, rasa dn sebagainya.
 
Aktor tdk secara spontan menanggapi stimuli dari luar, tetapi memikirkannya sebentar dn menilainya melalui bayangan mental. Aktor biasanya berhadapan dgn rangsangan yg berbeda dn mereka mempunyai kapasitas utk memilih yg mana perlu diperhatikan dn yg mana perlu diabaikan. Aktor menolak memisahkan org dari objek yg mereka pahami dan  tindakan memahami objek itulah yg menyebabkan sesuatu itu menjadi objek bagi seseorang (pemahaman dan objek tidak dapat dipisahkan satu sama lain/ berhubungan secara dialektis).

(3). Manipulasi
setelah impuls menyatakan dirinya sendiri dn objek telah dipahami  selanjutnya adalah memanipulasi objek atau mengambil tindakan berkanaan dgn onjek itu.  Tahap manipulasi merupakan tahap jeda yg penting dlm proses tindakan agar tanggapan tdk diwujudkan secara spontan. Memberi sela waktu dgn memperlakukan objek, memungkinkan manusia merenungkan berbagai tanggapan. Dlm memikirkan mengenai apakah akan memakan cendawan misalnya atau tdk , baik masa lalu maupun masa depan akan dilibatkan. 

(4). Konsumasi

Tahap pelaksanaan atau mengambil tindakan yg memuaskan hati yg sebenarnya. Baik manusia maupun binatang mungkin memakan cendawan, tapi manusia lebih kecil kemungkinan memakan cendawan beracun karena kemampuannya utk memanipulasi cendawan dan membaca mengenai implikasi dari memakannya. Tahap terakhir ini mungkin menyebabkan munculnya tahap yg lebih awal. Example, memanipulasi makanan mungkin menimbulkan dorongan lapar bagi individu dan persepsi bahwa org itu lapar dan bahwa makanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan.


Sikap Isyarat (Gesture) Sikap isyarat atau gerak adalah mekanisme dasar dalam tindakan sosial dan dalam proses sosial yg lebih umum. Gesture adalah gerakan organisme pertama yg bertindak sebagai rangsangan khusus yg menimbulkan tanggapan ( secara sosial) yg tepat dari organisme ke dua. Baik binatang maupun manusia, mampu membuat isyarat. Dalam arti bahwa tndakan seorang individu tanpa pikir dan secara otomatis mendapatkan reaksi dari individu lain. Jadi, isyarat merupakan tindakan tanpa disadari (isyarat nonsignifikan) misalnya, tindakan dan reaksi yg terjadi dari seorang petarung secara naluriah menyesuaikan diri terhadap tindakan petarung lain.

Isyarat yg termasuk kedalam isyarat yg signifikan adalah suara namun tidak semua isyarat suara adalah signifikan. Gonggongan seekor anjing tdk signifikan bagi anjing lain bahkan beberapa isyarat suara manusia (misalnyadengkuran tanpa sadar). Kekhususan manusia dibidang isyarat bahasa inilah yg bertanggung jawab atas asal mula pertumbuhan masyarakat dan pengetahuan manusia sekarang.

Berbeda dgn ketika kita membuat gerak isyarat fisik seperti muka menyeringai, kita tdk dpt melihat apa yg sedang kita kerjakan, kecuali di depan cermin, namun jika kita mengucapkan isyarat suara, kita dpt mendengar sendiri spt orang lain mendengarnya..
Akibatnya adalah kita mampu menghentikan diri kita sendiri dalam isyarat suara jauh lebih baik ketimbang kemampuan menghentikan gerak isyarat secara fisik. Dengan kata lain, kita mempunyai kemampuan jauh lebih baik untuk menghentikan isyarat suara ketimbang isyarat fisik . Kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan reaksi diri sendiri adalah penting bagi kemampuan khusus manusia lainnya. Isyarat suara itulah terutama yg menyediakan medium organisasi sosial dalam masyarakat manusia.

Simbol-simbol Signifikan simbol signifikan adalah sejenis gerak isyarat yg hanya dapat diciptakan manusia. Isyarat menjadi simbol signifikan bila muncul dari individu yg membuat simbol-simbol itu sama dgn sejenis tanggapan tetapi tdk selalu sama yg diperoleh dari org yg menjadi sasaran isyarat. Sebenarnya kita hanya dpt berkomunikasi bila kita mempunyai simbol yg signifikan dan ungkapan suaralah yg paling mungkin menjadi simbol yg signifikan, mesti tdk semua ucapan dpt menjadi simbol signifikan.Juga kumpulan istarat suara yg paling mungkin menjadi simbol yg signifikan adalah bahasa. Dan yg dpt menjadi bahasa adalah simbol yg menjawab makna yg dialami individu pertama dan yg mencari makna dalam individu ke dua.Fungsi isyarat:

fungsi isyarat adalah menciptakan peluang diantara individu yg terlibat dlm tindakan sosial tertentu dgn mengacu pd objek atau objek-objek yg menjadi sasaran tindakan itu.Sementara isyarat nonsignifikan bekerja, simbol yg signifikan memberikan kemudahan jauh lebih besar untuk menyesuaikan diri dan penyesuaian diri kembali (readjustment) ketimbang yg diberikan  isyarat nonsignifikan, karena simbol signifikan menggerakan sikap yg sama dalam diri individu, dan memungkinkan individu itu menyesuaikan perilakunya berikutnya dgn prilaku org lain dlm hal sikap.

Fungsi lain simbol signifikan yakni memungkinkan proses mental, berfikir. Hanya melalui simbol signifikan khususnya melalui bahasa manusia bisa berfikir.Mead mendifinisikan berfikir (thinking) sebagai percakapan implisit individu dgn dirinya sendiri dengan memakai isyarat. Mead juga menyatakan, berfikir adalah sama dengan berbicara dgn orang lain, dgn kata lain berfikir melibatkan tindakan berbicara dgn diri sendiri.

Peran sentral simbol signifikan dalam teori mead 
1. Pikiran (Mind)

pikiran sebagai proses percakapan seseorang dengan dirinya sendiri, tidak ditemukan di dalam diri individu, pikiran adalah fenomena sosial.
Pikiran muncul dan berkembang dalam proses sosial dan merupakan bagian integral dari proses sosial. Proses sosial mendahului pikiran, proses sosial bukanlah produk dari pikiran.

2. Diri (Self)
diri adalah kemampuan untuk menerima diri sendiri sebagai sebuah objek. Diri adalah kemampuan khusus untuk menjadi subjek maupun objek
Binatang dan bayi yg baru lahir tak mempunyai diri. Diri muncul dan berkembang melalui aktivitas dan antara hubunngan sosial.Diri berhubungan secara dialektis dengan pikiran. Artinya, tubuh bukanlah diri dan baru akan menjadi diri bila pikiran telah berkembang. Di lain pihak, diri dan refleksitas adalah penting bagi perkembangan pikiran. Memang mustahil untuk memisahkan pikiran dan diri karena diri adalah proses mental.Diri adalah aspek lain dari proses sosial menyeluruh dimana individu adalah bagiannya.Mekanisme umum untuk mengembangkan diri adalah refleksivitas atau kemampuan menempatkan diri secara tak sadar kedalam tempat orang lain dan bertindak seperti mereka bertindak. Sehingga orang mampu memeriksa diri sendiri sebagaimana orang lain memeriksa diri mereka sendiri.Seperti yg dikatakan oleh Mead:Dengan cara merefleksikan-dengan mengembalikan pengalaman individu pads dirnya sendiri-keseluruhan proses sosial menghasilkan pengalaman individu yg terlibat di dalamnya; dengan cara demikian, individu bisa menerima sikap orang lain terhadapnya, individu secara sadar mampu menyesuaikan dirinya sendiri terhadap proses sosial dan mampu mengubah proses yg dihasilkan dalam tindakan sosial tertentu dilihat dari sudut penyesuaian dirinya terhadap tindakan sosial itu.(George Rizert,eds. 6:281)Untuk mempunyai diri, individu harus mampu mencapai keadaan di luar dirinya sendiri sehingga mampu mengevaluasi diri sendiri, mampu menjadi objek bagi dirinya sendiri.Untuk berbuat demikian, individu harus menempatkan dirinya sendiri dlm bidang pengalaman yg sama dgn org lain. Tiap org adalah bagian penting dari situasi yg dialami bersama dan tiap orang harus memperhatikan diri sendiri agar mampu bertindak rasional dlm situasi tertentu. Dalam bertindak rasional ini mereka mencoba memeriksa diri sendiri secara impersonal, objektif, dan tanpa emosi.

3. Masyarakat
Menurur Mead, masyarakat mencerminkan sekumpulan tanggapan terorganisir yg diambil alih oleh individu dalam bentuk “aku” (me). Masyarakat memengaruhi mereka dan memberi mereka kemampuan melalui kritik-diri untuk mengendalikan diri mereka sendiri.
 Mead mempunyai sejumlah pemikiran tentang pranata sosial (sosial institutions). Secra umum, Mead mendefinisikan pranata sebagai tanggapan bersama dalam komunitas atau kebiasaan hidup komunitas.

Pendidikan adalah proses internalisasi kebiasaan bersama komunitas ke dalam diri aktor. Pendidikan adalah proses yg esensial kerena menurut pandangan Mead, aktor tidak mempunyai diri dan belum menjadi anggota komunitas sesungguhnya hingga mereka mampu menanggapi diri mereka sendiri seperti yg dilakukan komunitas yg lebih luas. Untuk berbuat demikian,aktor harus menginternalisasikan sikap bersama komunitas.
Kelemahan analisi Mead tentang masyarkat pada umumnya dan tentang pranata sosial pada khususnya adalah pada pemahaman di tingkat makro. Ini benar meski Mead mempunyai gagasan tentang kemunculan (emergence) dalam pengertian bahwa keseluruhan dilihat sebagai lebih dari sekadar penjumlahan bagian-bagiannya. Lebih khusus lagi, kemunculan melahirkan reorganisasi, tetapi reorganisasi memasukan sesuatu yg belum ada sebelumnya. Mula-mula oksigen dan hidrogen hadir bersama,air pun muncul. Kini air adalah kommbinasi oksigen dan hidrogen, tetapi air tidak ada sebelumnya dalam bentuk elemen yg terpisah. Namun Mead lebih cenderung menerapkan gagasan tentang kemunculan ini kepada kesadaran ketimbang menerapkan kepada masyarakat yg lebih luas. Yakni, pikiran dan diri dianggap muncul dari proses sosial. Mead cenderung menggunakan istilah kemunculan semata-mata untuk manunjuk pada kemunculan sesuatu yg baru atau gagasan baru.
 































MUDAH-MUDAHAN ARA GUNE EE

Tidak ada komentar: