INTERAKSIONISME SIMBOLIK, GEORGE HERBERT MEAD dalam buku teori sosiologi MODERN_ GEORGE RITZER & DOUGLAS J. GOODMAN
BIOGRAFIS G.H. MEAD
Sejarah
Teori Interaksionisme Simbolik tidak bisa dilepaskan dari pemikiran George
Harbert Mead (1863-1931). Mead lahir di Hadley, satu kota kecil di
Massachusetts. Karir Mead berawal saat beliau menjadi seorang professor di
kampus Oberlin, Ohio, kemudian Mead berpindah pindah mengajar dari satu kampus
ke kampus lain, sampai akhirnya saat beliau di undang untuk pindah dari
Universitas Michigan ke Universitas Chicago oleh John Dewey. Mead dikenal
sebagai ahli sosial psikologi untuk ilmu sosiologis. Mead menetap di Chicago
selama 37 tahun, sampai beliau meninggal dunia pada tahun 1931.
IDE-IDE GEORGE HERBERT
MEAD
Prioritas SosialMead selalu memberikan prioritas pada kehidupan sosial dalam
memahami pengalaman sosial. Mead menerangkan dari sudut psikologi sosial, bahwa
keseluruhan (masyarakat) adalah lebih dulu daripada bagian (individual), bukan
bagian lebih dulu daripada keseluruhan.
Dan bagian itu diterangkan dari sudut pandang keseluruhan,
bukan keseluruhan yang diterangkan dari sudut pandang bagian atau
bagian-bagian.
Keseluruhan sosial
mendahului pemikiran individual baik secara logika maupun secara temporer.
Individu yg berpikir dan sadar diri adalah mustahil secara logika tanpa
didahului adanya kelompok sosial. kelompok sosial
muncul lebih dulu, dan kelompok sosial menghasilkan perkembangan keadaan mental
kesadaran diri.
Tindakan
Menurut Mead dalam
menanggapi stimulus kita membayangkan stimulus sebagai sebuah kesempatan atau
peluang untuk bertindak, bukan sebagai paksaan atau perintah.
Mead mengidentifikasikan empat basis dan tahap tindakan yang saling
berhubungan, keempatnya saling berhubungan secara dialektis, yaitu
impuls,persepsi, manipulasi, dan konsumasi.Manusia tidak sama
dengan hewan,,,,,
(1). Impulsdorongan hati yg meliputi stimulasi atau dorongan spontan yg berhubungan
dengan alat indera dan reaksi aktor terhadap rangsangan, serta kebutuhan untuk
melakukan sesuatu terhadap rangsangan itu. Example, rasa lapar. Disni mannusia
lebih besar kemungkinan untuk memikirkan reaksi yg tepat terhadap rasa lapar,
mis. Makan sekarang atau nanti. Bahkan manusia tidak hanya mempertimbangkan
situasi kini, juga pengalaman masa lalu dan mengantisipasi akibat dari tindakan
di masa depan.
(2).
Persepsi
Aktor menyelidiki dan bereaksi terhadap rangsangan yg berhubungan dgn impuls,
yaitu rasa lapar dan berbagai alat yg tersedia untuk memuaskannya. Manusia
mempunyai kapasitas untuk merasakan dan memahami stimuli melalui pendengaran,
senyuman, rasa dn sebagainya.
Aktor tdk secara spontan menanggapi
stimuli dari luar, tetapi memikirkannya sebentar dn menilainya melalui bayangan
mental. Aktor biasanya berhadapan dgn rangsangan yg berbeda dn mereka mempunyai
kapasitas utk memilih yg mana perlu diperhatikan dn yg mana perlu diabaikan.
Aktor menolak memisahkan org dari objek yg mereka pahami dan tindakan memahami objek itulah yg menyebabkan
sesuatu itu menjadi objek bagi seseorang (pemahaman
dan objek tidak dapat dipisahkan satu sama lain/ berhubungan secara dialektis).
(3). Manipulasisetelah impuls menyatakan dirinya sendiri dn objek telah dipahami selanjutnya adalah memanipulasi objek atau
mengambil tindakan berkanaan dgn onjek itu.
Tahap manipulasi merupakan tahap jeda yg penting dlm proses tindakan
agar tanggapan tdk diwujudkan secara spontan. Memberi sela waktu dgn
memperlakukan objek, memungkinkan manusia merenungkan berbagai tanggapan. Dlm
memikirkan mengenai apakah akan memakan cendawan misalnya atau tdk , baik masa
lalu maupun masa depan akan dilibatkan.
(4).
Konsumasi
Tahap pelaksanaan atau mengambil tindakan
yg memuaskan hati yg sebenarnya. Baik manusia maupun binatang mungkin memakan
cendawan, tapi manusia lebih kecil kemungkinan memakan cendawan beracun karena
kemampuannya utk memanipulasi cendawan dan membaca mengenai implikasi dari
memakannya. Tahap terakhir ini mungkin menyebabkan munculnya tahap yg lebih
awal. Example, memanipulasi makanan mungkin menimbulkan dorongan lapar bagi
individu dan persepsi bahwa org itu lapar dan bahwa makanan tersedia untuk
memenuhi kebutuhan.
Sikap Isyarat (Gesture) Sikap isyarat atau gerak adalah mekanisme dasar dalam tindakan sosial dan dalam
proses sosial yg lebih umum. Gesture adalah gerakan organisme pertama yg bertindak sebagai
rangsangan khusus yg menimbulkan tanggapan ( secara sosial) yg tepat dari
organisme ke dua. Baik binatang maupun manusia, mampu membuat isyarat. Dalam
arti bahwa tndakan seorang individu tanpa pikir dan secara otomatis mendapatkan
reaksi dari individu lain. Jadi, isyarat merupakan tindakan tanpa disadari (isyarat nonsignifikan) misalnya, tindakan dan reaksi yg
terjadi dari seorang petarung secara naluriah menyesuaikan diri terhadap
tindakan petarung lain.
Isyarat yg
termasuk kedalam isyarat yg signifikan adalah suara namun tidak semua isyarat
suara adalah signifikan. Gonggongan seekor anjing tdk signifikan bagi anjing
lain bahkan beberapa isyarat suara manusia (misalnyadengkuran tanpa sadar).
Kekhususan manusia dibidang isyarat bahasa inilah yg bertanggung jawab atas
asal mula pertumbuhan masyarakat dan pengetahuan manusia sekarang.
Berbeda dgn ketika kita membuat gerak
isyarat fisik seperti muka menyeringai, kita tdk dpt melihat apa yg sedang kita
kerjakan, kecuali di depan cermin, namun jika kita mengucapkan isyarat suara,
kita dpt mendengar sendiri spt orang lain mendengarnya..
Akibatnya adalah
kita mampu menghentikan diri kita sendiri dalam isyarat suara jauh lebih baik
ketimbang kemampuan menghentikan gerak isyarat secara fisik. Dengan kata lain,
kita mempunyai kemampuan jauh lebih baik untuk menghentikan isyarat suara
ketimbang isyarat fisik . Kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan reaksi
diri sendiri adalah penting bagi kemampuan khusus manusia lainnya. Isyarat
suara itulah terutama yg menyediakan medium organisasi sosial dalam masyarakat
manusia.
Simbol-simbol Signifikan simbol signifikan adalah sejenis gerak
isyarat yg hanya dapat diciptakan manusia. Isyarat menjadi simbol signifikan
bila muncul dari individu yg membuat simbol-simbol itu sama dgn sejenis
tanggapan tetapi tdk selalu sama yg diperoleh dari org yg menjadi sasaran
isyarat. Sebenarnya kita hanya dpt berkomunikasi bila kita mempunyai simbol yg
signifikan dan ungkapan suaralah yg paling mungkin menjadi simbol yg
signifikan, mesti tdk semua ucapan dpt menjadi simbol signifikan.Juga
kumpulan istarat suara yg paling mungkin menjadi simbol yg signifikan adalah
bahasa. Dan yg dpt menjadi bahasa adalah simbol yg menjawab makna yg dialami
individu pertama dan yg mencari makna dalam individu ke dua.Fungsi
isyarat:
fungsi isyarat adalah menciptakan peluang
diantara individu yg terlibat dlm tindakan sosial tertentu dgn mengacu pd objek
atau objek-objek yg menjadi sasaran tindakan itu.Sementara isyarat
nonsignifikan bekerja, simbol yg signifikan memberikan kemudahan jauh lebih
besar untuk menyesuaikan diri dan penyesuaian diri kembali (readjustment)
ketimbang yg diberikan isyarat
nonsignifikan, karena simbol signifikan menggerakan sikap yg sama dalam diri
individu, dan memungkinkan individu itu menyesuaikan perilakunya berikutnya dgn
prilaku org lain dlm hal sikap.
Fungsi lain simbol signifikan yakni
memungkinkan proses mental, berfikir. Hanya melalui simbol signifikan khususnya
melalui bahasa manusia bisa berfikir.Mead
mendifinisikan berfikir (thinking) sebagai percakapan implisit individu dgn
dirinya sendiri dengan memakai isyarat. Mead juga menyatakan, berfikir adalah
sama dengan berbicara dgn orang lain, dgn kata lain berfikir melibatkan
tindakan berbicara dgn diri sendiri.
Peran sentral simbol signifikan dalam teori mead
1. Pikiran (Mind)
pikiran sebagai proses percakapan seseorang dengan dirinya sendiri, tidak
ditemukan di dalam diri individu, pikiran adalah fenomena sosial.
Pikiran muncul dan berkembang dalam proses sosial dan merupakan bagian integral
dari proses sosial. Proses sosial mendahului pikiran, proses sosial bukanlah
produk dari pikiran.
2. Diri (Self)
diri adalah kemampuan untuk menerima
diri sendiri sebagai sebuah objek. Diri adalah kemampuan khusus untuk menjadi
subjek maupun objek
Binatang dan bayi yg baru lahir tak mempunyai diri. Diri muncul dan berkembang
melalui aktivitas dan antara hubunngan sosial.Diri berhubungan secara dialektis dengan
pikiran. Artinya, tubuh bukanlah diri dan baru akan menjadi diri bila pikiran
telah berkembang. Di lain pihak, diri dan refleksitas adalah penting bagi
perkembangan pikiran. Memang mustahil untuk memisahkan pikiran dan diri karena
diri adalah proses mental.Diri adalah aspek lain dari proses
sosial menyeluruh dimana individu adalah bagiannya.Mekanisme umum untuk mengembangkan diri adalah
refleksivitas atau kemampuan menempatkan diri secara tak sadar kedalam tempat
orang lain dan bertindak seperti mereka bertindak. Sehingga orang mampu
memeriksa diri sendiri sebagaimana orang lain memeriksa diri mereka sendiri.Seperti yg dikatakan oleh Mead:Dengan cara merefleksikan-dengan mengembalikan
pengalaman individu pads dirnya sendiri-keseluruhan proses sosial menghasilkan
pengalaman individu yg terlibat di dalamnya; dengan cara demikian, individu
bisa menerima sikap orang lain terhadapnya, individu secara sadar mampu
menyesuaikan dirinya sendiri terhadap proses sosial dan mampu mengubah proses
yg dihasilkan dalam tindakan sosial tertentu dilihat dari sudut penyesuaian
dirinya terhadap tindakan sosial itu.(George Rizert,eds. 6:281)Untuk mempunyai diri,
individu harus mampu mencapai keadaan di luar dirinya sendiri sehingga mampu
mengevaluasi diri sendiri, mampu menjadi objek bagi dirinya sendiri.Untuk berbuat demikian, individu harus
menempatkan dirinya sendiri dlm bidang pengalaman yg sama dgn org lain. Tiap
org adalah bagian penting dari situasi yg dialami bersama dan tiap orang harus
memperhatikan diri sendiri agar mampu bertindak rasional dlm situasi tertentu.
Dalam bertindak rasional ini mereka mencoba memeriksa diri sendiri secara
impersonal, objektif, dan tanpa emosi.
3. Masyarakat
Menurur
Mead, masyarakat mencerminkan sekumpulan tanggapan terorganisir yg diambil alih
oleh individu dalam bentuk “aku” (me). Masyarakat memengaruhi mereka dan
memberi mereka kemampuan melalui kritik-diri untuk mengendalikan diri mereka
sendiri. Mead
mempunyai sejumlah pemikiran tentang pranata sosial (sosial institutions).
Secra umum, Mead mendefinisikan pranata sebagai tanggapan bersama dalam
komunitas atau kebiasaan hidup komunitas.
Pendidikan adalah
proses internalisasi kebiasaan bersama komunitas ke dalam diri aktor.
Pendidikan adalah proses yg esensial kerena menurut pandangan Mead, aktor tidak
mempunyai diri dan belum menjadi anggota komunitas sesungguhnya hingga mereka
mampu menanggapi diri mereka sendiri seperti yg dilakukan komunitas yg lebih
luas. Untuk berbuat demikian,aktor harus menginternalisasikan sikap bersama
komunitas.Kelemahan analisi
Mead tentang masyarkat pada umumnya dan tentang pranata sosial pada khususnya
adalah pada pemahaman di tingkat makro. Ini benar meski Mead mempunyai gagasan
tentang kemunculan (emergence) dalam pengertian bahwa keseluruhan dilihat sebagai
lebih dari sekadar penjumlahan bagian-bagiannya. Lebih khusus lagi, kemunculan
melahirkan reorganisasi, tetapi reorganisasi memasukan sesuatu yg belum ada
sebelumnya. Mula-mula oksigen dan hidrogen hadir bersama,air pun muncul. Kini
air adalah kommbinasi oksigen dan hidrogen, tetapi air tidak ada sebelumnya
dalam bentuk elemen yg terpisah. Namun Mead lebih
cenderung menerapkan gagasan tentang kemunculan ini kepada kesadaran ketimbang
menerapkan kepada masyarakat yg lebih luas. Yakni, pikiran dan diri dianggap
muncul dari proses sosial. Mead cenderung menggunakan istilah kemunculan
semata-mata untuk manunjuk pada kemunculan sesuatu yg baru atau gagasan baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar