"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya, 'Mengapa bumi jadi begini.' Pada hari itu bumi menceritakan beritanya." (QS. az-Zalzalah:1-4)
Semakin hari bumi ini sekamin tua, Menanggung beban muatan yang kian berat. Ia telah memberikan kehidupan kepada umat manusia dan makhluk lainnya. Di bumi ada gunung, samudra, hutan, sawah, kebun, tanam-tanaman, buah-buahana, dan sebagainya. Di perutnya terdapat tambang kekayaan yang tak ternilai harganya. Allah menghamparkan bumi untuk makhluk-Nya, supaya mereka dapat menetap dipermukaannya dan mengambil manfaat terhadap apa yang diciptakan-Nya di dalamnya, d perut bumi dan di dasar lautan-Nya. Allah telah menguatkan bumu dengan gunung-gunung yang besar menjulang tinggi, supaya bumi dapat memberi rasa aman kepada segala yang ada di atasnya.
Hari bumi diperingati pada 22 April dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia seperti: penanaman pohon juga ada upacara adat. Yang semua itu bertujuan untuk mengingatkan kita agar senantiasa memperhatikan bumi, agar bumi tetap berada dalam hukum-Nya.
Di bumi kita hidup, di bumi kita mati, dan ke bumi kita kembali. Kita sebagai umat manusia diciptakan dari tanah hitam yang berubah baunya, dari tanah liat yang lengket di tangan (surat al-Hijr: 28), kemudian dari tanah kering seperti tembikar (ar-Rahman: 14)
Karena itu manusia adalah bagian dari bumi, atau bahkan bumi itu sendiri. Ibarat manusia, jika bumi disakiti, dipukul, digerogoti, atau dieksploitasi besar-besaran, tentu akan mengerang kesakitan. Ia akan mengering, menajdi panas, air semakin sulit, persediaan tambang: minyak, batu bara, emas, nikel, dan lain-lain semakin menipis.
Kepada umat manusia Rasulullah mewanti-wanti agar memelihara dan merawa bumi seperti merawat ibu kandung sendiri. "Peliharalah bumi ini, sebab ia adalah ibumu. Tiada satu pun perbuatan, yang baik maupun yang buruk, yang kamu lakukan terhadapnya, ,aliankan ia akan menceritakannya kepadamu." Kapan saja ia akan bercerita, tidak harus menunggu kiamat. Jika dirawat,dipupuk, dan disirami, ia akan menumbungkan aneka tanaman yang indah dipandang mata. Namun bila ditebang dan dibakar hutannya, hingga menjadi gundul dan kerontang, maka disaat seperti itulah bumi akan bercerita dengan caranya sendiri, yaitu dengan naiknya suhu panas bumi, erosi, banjir dan bencana-bencana lainnya.
Maka dari itu, sudah sepatutnya kita meningkatkan pemeliharaan dan pelestarian terhadap bumi kita, Jika tidak, ia akan bercerita dengan cara yang lebih dahsyat lagi, hingga menuju akhir usia bumi yaitu kiamat.
Ali Zamawi dan Saifullah Ma'shum. 1999. Penjelasan Al-Quran Tentang Krisis Sosial Ekonomi dan Politik. Jakarta: Gema Insani Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar